“….Aku meredam, hingga pada suatu hari aku memutuskan untuk berhenti. Bukan terlalu dini menilai, tapi takut jatuh terlalu dalam”. Sore itu aku pulang dengan segala kemarahan, tangan rasanya ingin bergerak melayang memukulmu sedangkan air mata sudah tak kuat lagi dibendung, rasanya sudah mau menetes saja. Dan benar… “Kamu.. Iya kamu.. Kenapa kamu mengecewakan sekali?” ujarku dalam hati. Kenapa kamu tak menyapaku, bahkan melirikpun tidak. Apa yang salah denganku. Kamu selalu membuatku bertanya-tanya tentang kepergianmu secara tiba-tiba. Mungkin itu bagian dari misteri, hanya waktu yang tahu, seperti dulu kedatanganmu. Aku berjalan melewati lorong itu dengan senyum dan sapaan dari teman-temanku dengan perasaan pura-pura tegar. Tahukan kamu? Aku berpura-pura. Hingga akhirnya diujung lorong aku bertemu dengan salah seorang teman dekatku, seseorang yang sudah tak asing denganmu karena aku tak pernah berhenti menyebutkan namamu ketika aku bercerita. Seseorang yang tak ...
I'm just an angel with comfortable shoes. Pray hard, live well and dream often! ❤