Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

Jangan Lupa Bahagia

“…Karena bahagia tidak selalu berakhir indah, yang aku tahu dia tidak pernah bisa habis meskipun sering dibagi-bagi”. Aduh, sepanjang hari hujan. Susah buat kemana-mana, cuma bisa menunggu hujan Oya mengenai hujan, dia adalah hal paling romantis yang pernah aku temui. Dia selalu mau kembali meski tahu rasanya jatuh berkali-kali. Dan dia tidak pernah bosan datang sekalipun aku sering menitipkan doa yang sama melalui beribu-ribu rintiknya. Aku memang sering berharap, tapi bukan pada kamu. Namun pada setiap doa-doa yang aku titipkan lewat raguku. Mungkin aku perlu berdamai dengan masa lalu. Menunggu hujan seperti menunggu cinta. Menunggu karena aku tak tahu darimana ia akan datang, aku takut dia melewatiku atau aku melewatinya, tidak pasti hanya sering memberi tanda. Kalau aku tahu cinta akan datang darimana, aku gak akan terus nunggu, pasti sudah ku susul dari masa-masa yang lalu. Mungkin ada saatnya kita berhenti lalu pergi dan lupa bahwa kita pernah menunggu. Ke

JATUH (CINTA) DIAM-DIAM

"...Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih,karena hati tidak perlu memilih, Ia selalu tahu kemana harus berlabuh. Hati kamu mungkin memilihku, seperti hatiku slalu memilihmu. Tapi hati bisa bertumbuh dan bertahan dengan pilihan lain -- bintang yang sama tidak akan pernah datang untuk yang kedua kalinya". Pernah memikirkan sesuatu yang sesungguhnya sama tapi berbeda. Bingung ya? Kayak misalnya logika dan penalaran itu sama buat kita tapi buat orang yang lagi belajar filsafat itu beda. Dimana penalaran adalah bagian dari kegiatan berfikir sedangkan logika… tidak! Bila disilogismekan ini mirip dengan kisahku, tapi kesimpulannya masih tersirat alias abstrak. Kita (aku dan kamu) mirip, sama-sama tertutup. Sama-sama tidak bisa mengekspresikan perasaan dengan baik. Kita seperti medan magnet, kutub yang identik akan saling menolak satu sama lain. Orang bilang, pertemuan pertama selalu kebetulan, lantas bagaimana caramu menjelaskan pertemuan-pertemuan selanju

Kejutan Lima Belas Sen

“Kau ada dalam daftar segala sesuatu yang paling kucintai—tepat dibawah cokelat.” Saat itu Desember 1963. Aku dan Jack ingin saling memberi seuatu yang istimewa pada Natal pertama kami bersama, tapi kami tak punya uang ekstra untuk membeli hadiah. Kami telah berkencan, jatuh cinta dan menikah, semua dalam jangka waktu tiga bulan. Kami masih muda, kasmaran dan miskin—benar-benar miskin. Jack seorang serdadu di Korps Marinir. Dia ditugaskan di Stasiun Senjata Angkatan Laut, South California. Rumah paling bagus yang bisa kami bayar dengan gaji Jack yang sembilan puluh dolar sebulan adalah setengah duplex—bangunan apartemen dua unit—tua yang reyot. Tempat itu tepat berada di tengah padang tempat sapi merumput disisi belakang Goose Creek.   Tempat itu terpapar ke udara terbuka, atapnya bocor, dan tanpa air panas. Tapi kami bersama dan itulah yang terpenting bagi kami. Tapi sepengetahuanku, ketika hari-hari dibulan Desember terus bergulir, Jack bertekad mengejutkanku denga

COKELAT! ❤

"Kehidupan itu sangat singkat -- maka, makanlah cokelat." Para pecinta cokelat akan memakan cokelat, entah itu bagus untuk kita atau tidak. Namun,ketika satu penelitian tentang cokelat muncul dengan satu teori yang sepenuhnya berbeda tentang betapa bagusnya cokelat untuk kita., well, rasanya seperti Empat Juli, heboh sekalo. Lepaskan roketnya! Lebih banyak kesenangan, lebih sedikit rasa bersalah. Berikut beberapa penemuan menakjubkan itu. ·        Cokelat mengandung fenol tinggi, yang membantu melawan penyakit hati. ·        Ketika memakan cokelat, otak kita menghasilkan “serotonin” zat kimia “perasa senang”. ·    Tiga zat kimia yang secara spesifik di temukan dalam dark chocolate—epicatechin,gallic acid, dan flavonoid—diperkirakan melindungi hati kita dan menurunkan tekanan darah. Meskipun begitu, karena tingginya kadar gula dan lemak, agar bisa menyantap sedikit cokelat setiap hari, kurangi kalori di daerah lain. ·      Cokelat tidak menimbulkan jerawat