Skip to main content

BIRU



“Mungkin kamu bukan dia.. Namun kamu orang pertama yang perlahan-lahan membuat semua tampak nyata bersama bunga, cokelat,secarik kertas ucapan maaf dan panda kecilmu.”
          Sampai saat ini aku masih berpikir, kenapa biru? Bukanka biru lambing kesedihan? Apa lagi mawar biru? Bukankah sebuah lambing pengkhianatan? Atau tidak tahukah kamu?
Aku masih tertegun, siang itu ketika kamu mengajakku makan bersama dengan teman-teman yang lain dan tak kusangka kau punya nyali yang besar untuk memberiku setangkai bunga diantara kerumunan orang banyak. Lebih tepatnya bunga pertama yang ku terima dari seorag pria. Bahkan tak hanya itu, kamu memberiku teman kecilmu untuk menemani tidurku. Seketika degup jantungku berhenti, sejenak berpikir dan ingin bertanya..”Kamu yakin ini untuk aku?”. Kamu sangat tahu aku suka mawar, suka sekali. Bahkan disela percakapan kita kamu masih sangat ingat baju yang kupakai saat pertama kali kamu melihatku. Tapi kenapa biru? Pikiranku melayang, namun nampaknya kau mengetahuinya dan melontarkan kata.. “Biru.. karena aku ingin memberimu sesuatu yang special,seperti kamu. Aku susah mencarinya, namun itu sebanding dengan perasaanku.”
Seketika itu aku sadar, ada sesuatu yang mengganjal. Aku sama sekali tidak merasakan hal yang sama denganmu. Aku memang suka mawar, tetapi kenapa kamu? Kenapa bukan dia? Maaf rupanya perasaanku masih dibawa masa lalu, dijerat dan ditawan rindu. Ingatanku masih tertahan disana,diajak untuk memutar dan mengingat kembali kepingan memori lalu. Bahkan aku masih menikmatinya sampai sekarang dan belum mau pulang. Atau mungkin aku akan mengajak masa laluku untuk hidup dimasa yang akan datang.. dimasa depanku. Mungkin…
Entahlah.. Terimakasih sudah pernah mengagumiku. Ku akui nyalimu begitu besar untuk mendapatkanku. Semoga kamu selalu mendapat yang terbaik, meskipun bukan sosokku. Mungkin kamu bukan dia.. Namun kamu orang pertama yang perlahan-lahan membuat semua tampak nyata bersama bunga, cokelat,secarik kertas ucapan maaf dan panda kecilmu. Terimakasih sudah menjadi teman terbaikku. Terkhusus untuk panda kecilmu :)

Comments

Popular posts from this blog

Saat Itu...

  "... Bila aku menyerah, bukan berarti lelah atau lemah, itu hanya berarti kamu kehilanganku."   Suatu saat aku akan membaca kembali tulisan ini, sambil merenungi apa yang terjadi denganku beberapa tahun kedepan. Hidupku, tempat tinggalku, teman hidupku, dimana aku bekerja, seberapa nyaman aku dengan kehidupanku, keluargaku, semuanya. Ini bukan perihal sekedar impian dan harapan tapi realita. Terkadang memang kenyataan adalah sesuatu yang tidak bisa kita terima begitu saja. Mengeluh, mengutuki, menghujat, kecewa, haru semua pasti ada. Apalagi bila segala yang kamu mulai rencanakan hari ini dan seterusnya tidak menjadi nyata di masa yang akan datang, lantas kita akan bertanya bagaimana ini semua terjadi, kenapa bisa begini akhirnya? Suatu saat nanti, kelak jika aku bukan orang yang membangunkanmu saat pagi datang, membelaimu mesra dan membuatkanmu secangkir kopi hangat. Jika tidak ada lagi seseorang yang kau buatkan cokelat hangat karena aku rentan dengan

Masihkah kamu yang dulu?

  " Kenalilah aku sebagai tempatmu pulang, bukan bersinggah...". Masih ingatkah kamu? Masih samakah kamu? Dulu kamu yang selalu rewel saat aku akan pergi, kamu sibuk mengomel agar aku membawa ini itu. Kamu yang selalu mengingatkanku untuk menilik kembali checklist -ku, kamu yang khawatir ketika aku kelupaan sesuatu, kamu yang sibuk membeli ini itu karena takutku sakit itupun hanya di Jawa. Saat ini aku pergi jauh bukan untuk main-main, bukan untuk berlibur atau sekedar tamasya untuk pamitpun susah bahkan support darimu mungkin aku harus memintanya, hal-hal kecil yang sering menjadi ritual kita saat akan berpisah untuk sementara waktu mulai kamu abaikan, konyol memang! Tapi tidak untukku. Dan mungkin sebentar lagi komunikasi menjadi hal yang sangat terbatas. Memang salahku, tidak seharusnya aku membawamu terlalu dalam. Sering terlintas dalam benakku, andai saja saat itu aku tidak mengijinkanmu menyelamiku hanya cukup mengagumi lewat pandang mungkin tidak akan sejauh

Terimakasih Cinta

  "Sebab setelah hujan selalu ada seseorang yang datang sebagai pelangi dan memelukmu; Aku ingin, selamanya itu aku". Hai, selamat datang cinta. Setelah lama kau berkelana, kemana saja?   Terlalu sulit menemukanku diantara milyaran manusia?   Atau baru menyadarinya? Hahaha Mungkin untuk sebagian orang ini berlebihan,ya tapi aku hanya berusaha membagikan sedikit kebahagiaanku. Bukan untuk memamerkan status baru atau membuat hati orang terluka haha. Perihal menahan rindu sebenarnya bukan keahlianku, aku hanya pandai menutupinya supaya tak terlihat, atau bahkan kamu tidak tahu, mungkin seperti saat ini.   Terimakasih sudah datang dengan cara yang terduga dan tak terpikirkan. Biasanya cinta datang membawa banyak tanda-tanda, tapi ini tidak. Atau mungkin aku yang kurang peka? Ah, entahlah hahaha. Terimakasih sudah menambah koleksi tiket bioskopku, terimakasih untuk peliharaan barunya (re:mawar), terimakasih cokelatnya yang selalu datang disaat yang tepat. Terimakasih