Skip to main content

Masihkah kamu yang dulu?

 "Kenalilah aku sebagai tempatmu pulang, bukan bersinggah...".
Masih ingatkah kamu? Masih samakah kamu? Dulu kamu yang selalu rewel saat aku akan pergi, kamu sibuk mengomel agar aku membawa ini itu. Kamu yang selalu mengingatkanku untuk menilik kembali checklist-ku, kamu yang khawatir ketika aku kelupaan sesuatu, kamu yang sibuk membeli ini itu karena takutku sakit itupun hanya di Jawa. Saat ini aku pergi jauh bukan untuk main-main, bukan untuk berlibur atau sekedar tamasya untuk pamitpun susah bahkan support darimu mungkin aku harus memintanya, hal-hal kecil yang sering menjadi ritual kita saat akan berpisah untuk sementara waktu mulai kamu abaikan, konyol memang! Tapi tidak untukku. Dan mungkin sebentar lagi komunikasi menjadi hal yang sangat terbatas. Memang salahku, tidak seharusnya aku membawamu terlalu dalam. Sering terlintas dalam benakku, andai saja saat itu aku tidak mengijinkanmu menyelamiku hanya cukup mengagumi lewat pandang mungkin tidak akan sejauh ini. Kita berdua merasa terikat pada satu sama lain yang sering orang bilang “kecanduan” dan hal ini menjadi tidak baik.

Aku tahu saat-saat seperti ini akan datang, sudah menjadi keahlianku bukan untuk beradaptasi? Ya setidaknya aku tidak mengalami penolakan terhadap kondisi ini, aku merasa nyaman. Aku takut ini akan menjadi kebiasaan baru untukku, untuk berjalan sendiri. Mungkin memang harus begitu, agar kamu tahu arti dari menunggu adalah akhir dari semua pencarianmu termasuk aku. Ini bukan perihal salah satu dari kita lemah atau harus pergi, sekali lagi bukan! Aku tidak pernah takut, namun mulai saat ini aku hanya ingin diam dan menuruti smua mau-mu, ini bukan caraku untuk protes terhadap apa yang sudah kamu lakukan bukan ! Tapi supaya kamu kelak menyadari bahwa aku disini juga melakukan hal yang sama denganmu dan selalu mengharapkanmu. Kenalilah aku sebagai tempatmu pulang, bukan bersinggah. Kenalilah aku sebagai tujuanmu bukan hanya sekedar cerita-cerita yang mengiringi perjalananmu.

Comments

  1. Great to see that someone still understand how to create an awesome blog.
    The blog is genuinely impressive in all aspects.
    Great, love this .
    mgmdomino

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thankyou very much for the compliment dear :)
      hope I always can please my lovely reader <3
      I'm feeling great you're love this post!


      XOXO
      Inad <3

      Delete
  2. Happen to visit here , best wishes as always -- all time companion

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Saat Itu...

  "... Bila aku menyerah, bukan berarti lelah atau lemah, itu hanya berarti kamu kehilanganku."   Suatu saat aku akan membaca kembali tulisan ini, sambil merenungi apa yang terjadi denganku beberapa tahun kedepan. Hidupku, tempat tinggalku, teman hidupku, dimana aku bekerja, seberapa nyaman aku dengan kehidupanku, keluargaku, semuanya. Ini bukan perihal sekedar impian dan harapan tapi realita. Terkadang memang kenyataan adalah sesuatu yang tidak bisa kita terima begitu saja. Mengeluh, mengutuki, menghujat, kecewa, haru semua pasti ada. Apalagi bila segala yang kamu mulai rencanakan hari ini dan seterusnya tidak menjadi nyata di masa yang akan datang, lantas kita akan bertanya bagaimana ini semua terjadi, kenapa bisa begini akhirnya? Suatu saat nanti, kelak jika aku bukan orang yang membangunkanmu saat pagi datang, membelaimu mesra dan membuatkanmu secangkir kopi hangat. Jika tidak ada lagi seseorang yang kau buatkan cokelat hangat karena aku rentan dengan

Terimakasih Cinta

  "Sebab setelah hujan selalu ada seseorang yang datang sebagai pelangi dan memelukmu; Aku ingin, selamanya itu aku". Hai, selamat datang cinta. Setelah lama kau berkelana, kemana saja?   Terlalu sulit menemukanku diantara milyaran manusia?   Atau baru menyadarinya? Hahaha Mungkin untuk sebagian orang ini berlebihan,ya tapi aku hanya berusaha membagikan sedikit kebahagiaanku. Bukan untuk memamerkan status baru atau membuat hati orang terluka haha. Perihal menahan rindu sebenarnya bukan keahlianku, aku hanya pandai menutupinya supaya tak terlihat, atau bahkan kamu tidak tahu, mungkin seperti saat ini.   Terimakasih sudah datang dengan cara yang terduga dan tak terpikirkan. Biasanya cinta datang membawa banyak tanda-tanda, tapi ini tidak. Atau mungkin aku yang kurang peka? Ah, entahlah hahaha. Terimakasih sudah menambah koleksi tiket bioskopku, terimakasih untuk peliharaan barunya (re:mawar), terimakasih cokelatnya yang selalu datang disaat yang tepat. Terimakasih