Skip to main content

Keluarga Jenaka!


"Mereka bukan sekedar orang asing, tapi mereka itu rumah kita.." 

Hallo selamat malam langit yang hujan, selamat malam hati yang merintih kesakitan liat orang pacaraan pergi malem mingguan, selamat malam jiwa dan raga yang berteriak "Woooy, ciyuss gue kesepian nieeeeeh!" hahaha 4L4Y sih tapi ya keadaan kwk.  Malem ini gue gak mau galau mikirin cowok, gimana caranya ngrebut dan nikung pacar orang hahaha. Gue ditemenin bantal guling laptop dan modem yg masih kedip-kedip lampunya menunjukan bahwa dia masih idup dan ada pulsanya mau cerita tentang mama papa dan adik-adik gue yang bisa disebut yaah keluarga jenaka hahaha..

Seperti namanya Jenaka disini ada mama gue yang berpangkat sebagai Ratu jadi apapun yg diperintahkan beliau harus segera dilaksanakan tanpa babibu! Apalagi kalo bilang "Iya mah..", "Tunggu bentar mah.." maka senjata andalannya adalah "Kamu masih mau uang jajan gak?" Eeeeerg sialnya cara itu slalu berhasil untuk gue dan adik-adik gue. Tepat dibawah mama ada papa yang berpangakat sebagai Raja meskipun sebenernya hak, kewajiban, kuasa, dan wewenang sama tapi dsini yang paling berpengaruh  dan dominan tetep aja RATU! Hahaha. selanjutnya ada gue  Nadia sebagai putri mahkota berparas elok, pintar, berbody aduhai baik hati, tidak sombong, suka menabung, suka menoloh, pokoknya GUEEEE BEGETE hahaha. Selanjutnya, adik perempuan gue Jessi sebagai putri kerajaan yg suka rambut acak-acakan, kamar acak-acakan, semua serba gak rapikek mukanya oops, suka ngupil dan kentut sembarangan, ngatain orang seenak udelnya dan yang penting kalo tidur suka ngelindur! Hahaha, dan tepat dibawahnya adalah adik cowok gue Rio sebagai tukang suruh kerajaan. Dengan pangkat ini dia harus menerima resiko apapun termasuk ketika kakaknya bilang
 "Rio, tolong ambilin sendok dong!" 
" Aku lagi mandi.." jawabnya
"Rio... Rio .. RIOOOOOOO!"
"IYAAAAAAA!" jawabnya sambi terpaksal keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk.
"Rio aku sekalian ambilin buku cariin tuh dirak!" timpal Jessi
"Bentar.. Lagi nyari bukunya kok gak ada ya?"
"Cari ada! kemarin udah aku taruh disitu.."
"Enggak ada!"
"Oh gak jadi udah aku masukin ditas, yaudah ambil sepatu aja deh!"
"Aku belum mandi UNTA! Ambil sendiri lagian sepatu lo bau busuk tuh kaos kakinya!" jawab Rio dengan mimik muka pengen jedotin kepala kakak-kakaknya ketembok . Dengan memegang jabatan ini  dia memang yang sering ditindas.

Praktik penggunaan pangkat dan kekuasaan ini  terlihat jelas. Misalnya ketika papa nyuruh Jessi masakin Indomie. 
"Jessi! Masakin Indomie buat papa, kasih telor 2 gak usah pake putihnya!"
"Tapi pa, "  jawab Jessi,  "aku lagi ngerjain tugas sekolah pah..."
"Jessica! Jangan bantah papa! Oya sekalian kasih bawang goreng diatasnya!"
"Tapi pa..."
Dan tiba-tiba, mama muncul "Pa, itu Jessi kan lagi ngerjain pe-er loh! Papa masak sendiri aja mienya, sekalian mama juga mau kok pah!" bisik mama pake nada lirih penuh kelembutan dan tetep aja bernada NYURUH! Hahaha..
"I.. IYA MA! MA.. MAAF MA! LAK LAKSANAKAN MA!"
Lalu papa gue balik kanan, langsung pergi kedapur ( atau Papa diam-diam pergi kekamar nyamperin Rio dan menyuruh Rio masakin mie. Sebagai pemegang pangkat paling rendah, dia tidak bisa diselamatkan).

Hahaha itu dulu ya cerita tentang keluarga kecil yang bukan hanya orang asing tetapi mereka adalah rumahku, tempat tinggalku, hatiku, kebanggaanku, hidup dan perjuanganku Aku mencintai keluargaku. Keluarga jenakaku☺

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Saat Itu...

  "... Bila aku menyerah, bukan berarti lelah atau lemah, itu hanya berarti kamu kehilanganku."   Suatu saat aku akan membaca kembali tulisan ini, sambil merenungi apa yang terjadi denganku beberapa tahun kedepan. Hidupku, tempat tinggalku, teman hidupku, dimana aku bekerja, seberapa nyaman aku dengan kehidupanku, keluargaku, semuanya. Ini bukan perihal sekedar impian dan harapan tapi realita. Terkadang memang kenyataan adalah sesuatu yang tidak bisa kita terima begitu saja. Mengeluh, mengutuki, menghujat, kecewa, haru semua pasti ada. Apalagi bila segala yang kamu mulai rencanakan hari ini dan seterusnya tidak menjadi nyata di masa yang akan datang, lantas kita akan bertanya bagaimana ini semua terjadi, kenapa bisa begini akhirnya? Suatu saat nanti, kelak jika aku bukan orang yang membangunkanmu saat pagi datang, membelaimu mesra dan membuatkanmu secangkir kopi hangat. Jika tidak ada lagi seseorang yang kau buatkan cokelat hangat karena aku rentan dengan

Masihkah kamu yang dulu?

  " Kenalilah aku sebagai tempatmu pulang, bukan bersinggah...". Masih ingatkah kamu? Masih samakah kamu? Dulu kamu yang selalu rewel saat aku akan pergi, kamu sibuk mengomel agar aku membawa ini itu. Kamu yang selalu mengingatkanku untuk menilik kembali checklist -ku, kamu yang khawatir ketika aku kelupaan sesuatu, kamu yang sibuk membeli ini itu karena takutku sakit itupun hanya di Jawa. Saat ini aku pergi jauh bukan untuk main-main, bukan untuk berlibur atau sekedar tamasya untuk pamitpun susah bahkan support darimu mungkin aku harus memintanya, hal-hal kecil yang sering menjadi ritual kita saat akan berpisah untuk sementara waktu mulai kamu abaikan, konyol memang! Tapi tidak untukku. Dan mungkin sebentar lagi komunikasi menjadi hal yang sangat terbatas. Memang salahku, tidak seharusnya aku membawamu terlalu dalam. Sering terlintas dalam benakku, andai saja saat itu aku tidak mengijinkanmu menyelamiku hanya cukup mengagumi lewat pandang mungkin tidak akan sejauh

Terimakasih Cinta

  "Sebab setelah hujan selalu ada seseorang yang datang sebagai pelangi dan memelukmu; Aku ingin, selamanya itu aku". Hai, selamat datang cinta. Setelah lama kau berkelana, kemana saja?   Terlalu sulit menemukanku diantara milyaran manusia?   Atau baru menyadarinya? Hahaha Mungkin untuk sebagian orang ini berlebihan,ya tapi aku hanya berusaha membagikan sedikit kebahagiaanku. Bukan untuk memamerkan status baru atau membuat hati orang terluka haha. Perihal menahan rindu sebenarnya bukan keahlianku, aku hanya pandai menutupinya supaya tak terlihat, atau bahkan kamu tidak tahu, mungkin seperti saat ini.   Terimakasih sudah datang dengan cara yang terduga dan tak terpikirkan. Biasanya cinta datang membawa banyak tanda-tanda, tapi ini tidak. Atau mungkin aku yang kurang peka? Ah, entahlah hahaha. Terimakasih sudah menambah koleksi tiket bioskopku, terimakasih untuk peliharaan barunya (re:mawar), terimakasih cokelatnya yang selalu datang disaat yang tepat. Terimakasih