”Bagaimana bisa aku menjadi tujuan akhirmu
bila aku hanya sebuah ..dermaga…”
“well I won’t give up on us. Even if the skies
get rough. I’m giving you all my love. I’m still looking up..”
Sepenggal lirik dari sebuah lagu yang kerap
kudengarkan pagi ini, yaah.. “I won’t give up on us. Even if..” Ya kamu bisa melanjutkannya sendiri karena
kamu tahu sebenarnya aku tidak mau menyerah, untuk kita, ya untuk kita
“bersama”.
Tapi sudahlah apa guna aku merintih bila
sakitpun kamu tidak merasakan? Apa guna aku bertahan bila aku hanya sebuah
persinggahan? Persinggahan dimana kamu bisa datang dan pergi sesukamu setelah
lelah dari perantauanmu.. Apa yang bisa dilakukan sebuah dermaga selain
menunggu? Hahaha ..
Atau tidaklah kamu berlayar kesana kemari?
Tidakkah kau ingin beristirahat sejenak dipelabuhanku? Atau hanya sekedar
mampir? Tidak ada hal lain yang kutawarkan selain kenyamanan. Lihatlah aku,
betapa setia menunggumu pulang, tanpa kau memninta. Bahkan sampai suatu ketika
aku dirombak menjadi pelabuhan yang indah dan banyak kapal yang singgahpun,
satu kapal yang slalu menjadi favoriteku yaitu kamu. Tidak ada yang mampu
memikaku seperti kamu..
Diantara banyak kapal, bahkan Titanic
sekalipun. Kamu menjadi kapal favorite yang kutunggu. Entah apa yang menjadi
pesonamu. Ataukah aku yang hanya berfokus padamu sehingga tidak melihat kapal
lain? Bahkan lebih baik darimu?
“Berlayarlah sejauh kau mau.. Tapi jika kau
lelah bolehlah singgah atau hanya sekedar mampir untuk membagi bebanmu atau
sekedar menikmatimu.”
Comments
Post a Comment