Kalo datang cuman mau mampir doang kenapa gak kewarung kopi
aja? Ini hati bukan angkringan yang bisa sembarang orang datang cuma jadi
tempat berteduh. Kamu mulai ragu? Wajar bila begitu. Namun tak pernahkah kamu
melihat aku? Seberapa ragu namun selalu percaya? Kamu tidak melihat usahaku?
Ataukah kamu yang sebenarnya lelah? Kamu bukan prioritas utama tapi kamu
seperti musik yang liriknya selalu teringat meskipun tak dihafalkan. Bagaimana
bisa aku lupa kalau kamu saja tidak mau pergi dari otakku? Mengenai musik dan
kamu sama, sama-sama membuatku candu. Namun bedanya kamu membuatku rindu, musik
membuatku sendu dengan alunan nadanya yang menghipnotis aku seperti dalam
ruangan yang dipenuhi fotomu. Iya kenangan tentang kamu..
Semakin sering aku mengulang dan memutarnya semakin aku suka.
Sama seperti kamu semakin sering diotakku semakin sulit untuk tidak menyukaimu.
Tapi semua itu tidak membuat berkurangnya selera terhadap musik, sama seperti
terhadap kamu. Bahkan sampai sekarang
kamu masih menjadi playlist-favoriteku yang slalu ku putar ketika ku rindu.
Andai ku bisa ingin aku memelukmu lagi namun bagaimanapun caraku merajuk tetap
tak bisa bila aku sendiri yang berjuang seperti yang Raisa bilang (Mantan
Terindah)..
“Mau dikatakan apalagi
Kita tak akan pernah satu
Engkau disana, aku disini
Meski hatiku memilihmu”
Terimakasih sudah mau mencoba kembali. Meskipun tidak berhasil,
aku menghargai usahamu. Mungkin aku yang harus beristirahat sekarang. Maaf jika
kamu masih menjadi playlist-favoriteku sampai sekarang..
“..yang t’lah kau buat sungguhlah indah
Buat diriku susah lupa”
Comments
Post a Comment